2014/09/07

Serena juara AS Terbuka

Petenis nomor satu dunia Serena Williams mengalahkan Caroline Wozniacki dari Denmark 6-3 6-3 pada pertandingan final AS Terbuka, Minggu, sehingga membukukan rekor menyandang gelar juara Grand Slam untuk ke-18 kalinya.

Kemenangan berurutan ketiga kalinya dan keenam secara keseluruhan di AS Terbuka bagi petenis berusia 32 tahun dari Amerika itu, membuatnya menyamai gelar 18 turnamen Grand Slam Chris Evert dan Martina Navratilova.

Setelah gagal melewati urutan 16 besar pada tiga turnamen Grand Slam sebelumnya pada tahun ini, kini Williams memenangi AS Terbuka tanpa kalah satu set pun, setelah mengalahkan Wozniacki dalam waktu 75 menit.

"Amat menyenangkan, karena saya dapat memenangi pertandingan grand slam pertama tahun ini di sini, apalagi untuk ke-18 kalinya. Saya amat takjub dengan kemenangan ini," kata Williams kepada penonton yang memadati Stadion Arthur Ashe seperti dikutip Reuters.

Bagi unggulan 10 Wozniacki, yang maju ke final Grand Slam pertama kali dalam lima tahun ini, kekalahan itu membuatnya frustrasi karena meninggalkan Flushing Meadows dengan tangan kosong dan gelar turnamen besar masih jauh dari impiannya pada musim ini.

Sedangkan bagi Williams, kemenangan itu amat melegakan hatinya, karena ia juga memboyong hadiah utama tiga juta dolar serta tambahan satu juta dolar sebagai bonus karena memenangi AS Terbuka.

Ketika Williams menerima cek hadiah pertama, ia didampingi Navratilova dan Evert, yang menyerahkan gelang emas Tiffany 18 karat, sebagai anggota baru dalam klub grand slam.

Dalam daftar pemenang grand slam terbanyak, Margaret Court berada di puncak dengan jumlah kemenangan 24 diikuti Steffi Graf (22) dan Helen Wills Moody (19).

Salah satu hal paling sulit dalam pertandingan itu bagi Williams, kelihatannya, karena ia harus mengalahkan pemain yang disebutnya sebagai teman terbaiknya.

Williams dan Wozniacki berlibur bersama-sama musim panas ini dan pemain nomor satu dunia itu mengatakan bahwa ia berlatih bersama pemain Denmark itu setiap hari.

Tapi begitu pertandingan dimulai, Williams, yang juga selalu berhadapan dengan saudaranya, Venus, kali juga harus menunjukkan bahwa tidak ada lagi arti persahabatan di lapangan, karena ia harus menekan permainan lawannya yang berusia 24 tahun itu.

Permainan antara petenis nomor satu dan mantan pemain nomor satu dunia itu amat menarik di lapangan, terutama pada set pertama yang diwarnai dengan terjadinya lima kali berurutan.

2014/09/05

Bertemu Wozniackidi Final US Open, Williams Bidik Rekor

Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, melaju ke final tunggalputri turnamen tenis US Open, setelah melibas Ekaterina Makarova, 6-1, 6-3. Di final Williams akan bertemu petenis peringkat ke-11 dunia, Caroline Wozniacki.

Di partai pemungkas yang akan digelar Minggu, petenis berusia 32 tahunini pun membidik rekor yakni meraih gelar gland slam ke-18, seperti yang pernah dicapai Chris Evert dan Martina Navratilova.

Calon lawan Williams di final, Wozniacki, belum pernah meraih satupun gelar grand slam. Dia memang pernah sampai ke final kejuaraan US Open, lima tahun silam namun dijegal Kim Clijster di final. Williams pun mengakui dirinya berambisi menyamai prestasi Evert dan Navratilova.

“Dia (Wozniacki) ingin menang dan meraih gelar grand slam pertamanya. Saya juga ingin menang untuk bisa membuat sedikit sejarah,” papar Williams yang lahir di Saginaw, Michigan, AS.

“Apa pun yang terjadi saya akan gembira dengan hasilnya. Dia pribadi yang hebat. Kami menginginkan ini terjadi sejak hasil
drawing keluar,” papar petenis yang tengah memburu gelar US Open nomor tunggal putri untuk keenam kalinya ini.

Dalam pertandingan yang akan digelar Minggu tersebut, Williams juga memburu gelar tunggal putri US Open untuk ketiga kalinya secara berturut-turutsetelah menjadi juara pada 2012 dan 2013 itu.

Williams saat ini telah mengoleksi 17 gelar grand slam nomor tunggal putri. Dia menjuarai lima Australian Open (2003, 2005, 2007, 2009, 2010), dua gelar French Open (2002, 2013), lima Wimbledon (2002, 2003, 2009, 2010, 2012), serta lima US Open (1999, 2002, 2008, 2012, 2013).

Wozniacki Tantang Serena di Final US Open 2014

Caroline Wozniacki sukses memastikan langkahnya ke babak final AS Terbuka 2014 setelah lawannya, Peng Shuai, tidak bisa melanjutkan bertanding karena dehidrasi.

Bermain di Arthur Ashe, Jumat (5/9/2014) waktu setempat, Wozniacki mengunci set pertama dengan keunggulan 7-6(1). Set kedua harus dihentikan saat kedudukan 4-3 untuk keunggulan Wozniacki.

Peng Shuai harus meninggalkan lapangan pertandingan menggunakan kursi roda karena mengalami dehidrasi akibat panasnya cuaca kota New York. Melihat lawannya tak bisa melanjutkan pertandingan, petenis asal Denmark itu menyampaikan rasa prihatinnya.

"Memang sangat sulit bagi Peng. Anda harus keluar dari lapangan dan Anda ingin bertanding dan juga ingin menyelesaikannya," jelas petenis keturunan Polandia itu kepada Reuters.

"Saya turut prihatin dengan Peng karena ia bermain baik disini. Memang di lapangan sangatlah panas dan ia kurang beruntung. Saya berharap ia akan baik-baik saja," lanjut petenis 24 tahun itu.

Di babak final, Wozniacki akan berhadapan dengan petenis tuan rumah, Serena Williams. Petenis putri nomor satu dunia itu melaju ke final setelah menundukan Ekaterina Makarova dengan dua set 6-1 dan 6-3 dalam waktu satu jam.

2014/09/04

Sempat Tertinggal 2 Set, Federer Menang Dramatis

Petenis veteran Swiss, Roger Federer, harus bekerja keras di babak perempat final US Open 2014. Federer harus bermain 2 jam dan 20 menit untuk bisa mengalahkan Gael Monfils 4-6, 3-6, 6-4, 7-5 dan 6-2 di Stadion Arthur Ashe, New York, Kamis 4 September 2014 malam waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Federer nyaris tersingkir setelah tertinggal 4-5 dan 15-40 di set 4 memasuki game 10. Monfils sebenarnya punya dua kesempatan untuk mengalahkan Federer di set 4. Namun, petenis asal Prancis itu gagal melakukan backhand di kesempatan pertama, dan gagal mengembalikan forehand Federer di kesempatan kedua.

Usai game ini, Federer mulai mengontrol jalannya pertandingan. Petenis unggulan 2 itu berhasil menang 7-5 di set 4, dan menyudahi perlawanan Monfils dengan merebut set terakhir 6-2.

"Saya sempat merasa tampil bagus. Tapi, ketika nyaris kalah di set 4, saat itulah saya merasa tidak bagus lagi. Sejak saat itu, saya tidak memberi Monfils pukulan yang mudah. Saya melakukan servis dengan baik, dan mampu membalikkan keadaan," ujar Federer seperti dilansir BBC Sport.

Di babak semifinal, Federer akan menghadapi petenis Kroasia, Marin Cilic, yang sukses mengalahkan Tomas Berdych 6-2, 6-4, 7-6. Ini merupakan semifinal US Open ke-9 dan yang pertama sejak 2011 bagi Federer.

Semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan pertama asal Serbia, Novak Djokovic, melawan petenis Jepang, Kei Nishikori.

Cilic Melaju ke Semifinal US Open

Petenis Kroasia Marin Cilic melaju ke semifinal US Open setelah mengalahkan Tomas Berdych, straight set 6-2, 6-4, 7-6 (7-4).

Kemenangan itu membuat Cilic tercatat sebagai petenis Kroasia pertama yang mencapai semifinal US Open, setelah Goran Ivanisevic pada 1996. Ivanisevic adalah pelatihnya saat ini.

Cilic terakhir mencapai semifinal Grand Slam (Australian Open 2010) empat tahunlalu. Kemenangan kali ini menjadi yang ke-6 dalam 19 kali pertemuannya dengan peringkat 10 besar dunia. Kemenangan terakhirnya dari petenis top 10 terjadi di Wimbledon tahunini, juga atas Berdych.

Dalam pertandingan ini, senjata terkuat Berdych, servis kencangnya, jarang sekali dilancarkan. Persentase keberhasilan servis pertamanya hanya 40 persen di dua set awal. Pemain Ceko yang merupakan unggulanke-6 itu tampak terbebani.

Ketinggalan sejak awal tampaknya menyulitkan Berdych untuk mengejar. Dia mengemukakan kesulitan menemukan ritmenya.

"Akumengawalinya dengan buruk. Serve-ku sangatburuksejak awal," katanya. "Pada dasarnya, ketika Anda membangun permainan dari serve, itu akan jadi sulit saat gagal melakukan
serve yang baik. Sulit untuk mencari celah dan mencoba cara lain," kata Berdych, Jumat (5/9).

Sementara Berdych terus kesulitan, Cilic yang merupakan unggulanke-14 meningkatkan permainan menyerangnya dengan 18 winner dan tujuh ace yang membuatnya unggul dua set.

Setelah itu, Berdych kembali ke pertandingannya dan bermain apik untuk menyulitkan Cilic. Servisnya membaik, sementara persentase servis Cilic malah turun hingga di bawah 50 persen. Cilic juga melakukan banyak kesalahan sehingga kesulitan menjaga keunggulannya.

Meski kesulitan, Cilic tetap mampu bertahan sampai tie break. Saat itu, ia mendapatkan keberuntungannya karena Berdych kembali melakukan kesalahan sendiri. Akhirnya ia berhasil memenangi set ketiga.

Lawan Cilic dalam pertandingansemifinal nanti menunggu pemenang laga antara Roger Federer melawan Gael Monfils.